Teroris Santoso Makin Terdesak,Kapolri Tinggal Tunggu Waktu Saja
Jakarta - Pimpinan kelompok teroris mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu wardah dan pengikutnya semakin terdesak di hutan Poso,Sulawesi Tengah.
Ruang gerak mereka terus di persempitkan oleh pasukan Satgas Tinombala.
Kapolri Jenderal Badrodin haiti pun optimis.Dia yakin satgas Tinombala yang merupakan pasukan gabungan dari POLRI - TNI itu bisa segera menuntaskan misi menangkap Santoso dan pengikutnya.
"Tinggal tunggu waktu saja", ujar Badrodin saat dihubungi detikcom lewat telepon,senin (4/4/2016) pagi.
Seperti yang dikatakan Badrodin sebelumnya,aparat sudah mengetahui posisi Santoso dan pengikutnya.Karena itu Satgas Tinombala terus melakukan pengejaran.
"Tapi mereka (kelompok Santoso)kan juga bergerak,pasti juga menghindari kejaran.kecuali diam,pasti mereka tertangkap", ujar Badrodin.
Ditambahkan Badrodin,tak ada strategi kusus dari aparat untuk meringkus jaringan teroris ini.Jelasnya,semua sudah diperhitungkan dengan matang.
"Taktis - taktis saja,dinamis di lapangan.pasti kan informasi - informasi yang di kumpulkan,dari masyarakat dan data intelejen ,itu yang ditentukan.Langkah taktis apa yang dilakukan", imbuhnya.
Informasi terahir,pasukan Santoso yang berkekuatan dibawah 30 orang,sudah sulit mendapatkan ransum dari simpatisannya di perkampungan.Jalur logistik Santoso pun sudah diputus.(Trending Topik RI)
Jakarta - Pimpinan kelompok teroris mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu wardah dan pengikutnya semakin terdesak di hutan Poso,Sulawesi Tengah.
Ruang gerak mereka terus di persempitkan oleh pasukan Satgas Tinombala.
Kapolri Jenderal Badrodin haiti pun optimis.Dia yakin satgas Tinombala yang merupakan pasukan gabungan dari POLRI - TNI itu bisa segera menuntaskan misi menangkap Santoso dan pengikutnya.
"Tinggal tunggu waktu saja", ujar Badrodin saat dihubungi detikcom lewat telepon,senin (4/4/2016) pagi.
Seperti yang dikatakan Badrodin sebelumnya,aparat sudah mengetahui posisi Santoso dan pengikutnya.Karena itu Satgas Tinombala terus melakukan pengejaran.
"Tapi mereka (kelompok Santoso)kan juga bergerak,pasti juga menghindari kejaran.kecuali diam,pasti mereka tertangkap", ujar Badrodin.
Ditambahkan Badrodin,tak ada strategi kusus dari aparat untuk meringkus jaringan teroris ini.Jelasnya,semua sudah diperhitungkan dengan matang.
"Taktis - taktis saja,dinamis di lapangan.pasti kan informasi - informasi yang di kumpulkan,dari masyarakat dan data intelejen ,itu yang ditentukan.Langkah taktis apa yang dilakukan", imbuhnya.
Informasi terahir,pasukan Santoso yang berkekuatan dibawah 30 orang,sudah sulit mendapatkan ransum dari simpatisannya di perkampungan.Jalur logistik Santoso pun sudah diputus.(Trending Topik RI)
No comments:
Post a Comment