Wednesday, 20 April 2016

Anak SD Pemberani

Sikap berani murid Sekolah Dasar (SD)  yang membentak polisi dari Satuan Lalu Lintas Polres Tarakan, Kalimantan Utara,
 lantaran ditahan saat perjalanan menuju sekolah tengah mendapat sorotan tajam sejumlah kalangan.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Idonesia (KPAI) Susanto menilai, sikap berani murid tersebut bisa jadi karena salah asuh di lingkungan sosial. Faktor lainnya bisa jadi kultur sekolah permisif dengan perilaku demikian.


"Jadi, banyak faktor dan pemicunya membuat anak memiliki sikap berani begitu," ujar Susanto kepada jawapos.com, Sabtu (13/2).


Susanto menyatakan, perilaku anak itu merupakan cerminan dari sekian proses sosial yang dialaminya. Proses sosial itu, meliputi pola pengasuhan di keluarga, kultur lingkungan, pola interaksi, dan kultur di sekolah. Semuanya sangat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian anak.

Menurut dia, untuk menyikapi kepribadian anak yang berani, idealnya memang harus dilakukan sejumlah pendekatan. Antara lain, tumbuhkan rasa peka sosial pada anak. Lalu, didik anak dengan pendekatan dan komunikasi ramah anak.

 "Sebab, pola didik akan mempengaruhi bahkan diimitasi oleh anak," ucapnya.


Susanto melanjutkan, ketiga jangan permisif dengan kekerasan, karena akan ditiru oleh anak. Keempat, biasakan anak mengelola emosi dengan baik, agar tak tumbuh asosial dan egoisme.

"Terakhir, latih anak mengambil keputusan yang bijak, agar anak tak emosional dan mudah marah," tandasnya.

No comments:

Post a Comment